Selasa, 09 April 2013

Penanggalan Hijriah dan Masehi


KATA PENGANTAR


Syukur Alhamdulillah, segala puji syukur kami hantarkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan yang tak terhingga kepada manusia selaku hamba-Nya. Dan tak lupa pula, shalawat beriring nada salam mudah-mudahan tercurahkan kepada baginda kita Nabi Besar Muhammad SAW. Selanjutnya hanya dengan taufik dan hidayah-Nya, maka saya dapat menyelesaikan makalah mengenai “sistem penanggalan hijriah dan masehi”.
            Terima kasih saya ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah kosmografi. kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak luput dari kekurangan yang perlu disempurnakan. Karenanya saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar  dapat memperbaiki segala kekurangan yang ada.
            Akhirnya hanya kepada Allah jualah kita kembali, dengan iring do’a semoga makalah ini dapat digunakan untk semua pihak dan bermanfaat.
Amiin Ya Rabbal’alamin.



Banda Aceh, 28 Desember 2012
Penulis,


Taqwim Hidayah
NIM. 1106101040007







DAFTAR ISI











BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Didalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari sistim penanggalan (kalender) dimana sistim penanggalan tersebut dikaitkan dengan sistim tata surya bumi.
Sistim tata surya bumi adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasi matahari. Objek-objek tersebut adalah delapan buah planet mulai yang terdekat dengan matahari yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus, dan satelit yaitu benda langit yang mengelilingi planet-planet tersebut, dan benda-benda langit lainnya seperti meteor, asteroid, komet dll.
Ada dua macam sistim penanggalan yaitu sistim penanggalan matahari dan sistim penanggalan bulan. Sistim penanggalan matahari adalah sistim penanggalan yang berpedoman bahwa satu hari adalah waktu yang ditempuh oleh bumi untuk berputar satu kali putaran (rotasi), dan satu tahun adalah waktu yang dibutuhkan bumi untuk mengelilingi matahari satu kali putaran (revolusi) yaitu 365,2422 hari. Sehinga satu tahun penanggalan matahari adalah 365 hari (atau 366 hari setiap empat tahun sekali, disebut tahun kabisat apabila bulan Februari 29 hari) kemudian satu tahun dibagi menjadi 12 bulan, dimana satu bulan adalah 30 atau 31 hari kecuali bulan Februari 28 atau 29 hari.
Sistim penanggalan bulan adalah sistim penanggalan yang berpedoman bahwa satu hari adalah waktu yang ditempuh oleh bumi untuk berputar satu kali putaran (rotasi), dan satu bulan adalah waktu yang diperlukan bulan untuk mengelilingi bumi satu putaran yaitu 29,5306 hari sehingga satu bulan adalah 29 atau 30 hari dan satu tahun adalah 12 bulan sehingga satu tahun adalah 354 hari (atau 355 hari setiap tiga tahun sekali, semacam tahun kabisat).

B.     Tujuan

1. Mahasiswa meengetahui sistem penanggalan Hijriah dan Masehi
2. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara menghitung penanggalan Hijriah dan Masehi
3. Menambah pengetahuan mengenai sistem penanggalan Hijriah dan Masehi

BAB II PEMBAHASAN


A.     Sistem Penanggalan Hijriah (Sistem Penanggalan Bulan)

a.     Sejarah Penanggalan Hijriah

Kalender Hijriyah atau Kalender Islam (bahasa Arab: التقويم الهجري; at-taqwim al-hijri), adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau hari-hari penting lainnya. Kalender ini dinamakan Kalender Hijriyah, karena pada tahun pertama kalender ini adalah tahun dimana terjadi peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M. Di beberapa negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender Hijriyah juga digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari. Kalender Islam menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya, berbeda dengan kalender biasa (kalender Masehi) yang menggunakan peredaran Matahari.
Sistem kalender Hijriyah adalah salah satu system penanggalan yang disusun berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi (qomariyah / lunar system). Adapun mengenai sebutan Hijriyah, karena kalender ini dimulai semenjak hijrah (pindah)nya Rasulullah Saw dari Mekkah ke Yatsrib (Madinah).
Tokoh yang berjasa dalam penetapan kalender Hijriyah ini adalah khalifah UMar bin Khattabra. Beliau bersama para sahabat menusun suatu system penganggalan yang diharapkan dapat menjadi pedoman bagi umat islam sehingga egala sesuatunya menjadi seragam. Menurut cerita dari Maimun bin mahran ra, pada suaru ari khalifah Umar bin khattab ra. Mendapat sebuah surat penting dari sahabat yang di dalamnya hanya tercantum bulan sya’ban. Sehingga beliau menanyakan : “bulan Sya’ban yang mana yang dimaksud ?” saat itu tak ada satupun yang bisa menjelaskan. Atas dasar hal itulah khalifah UMar bin Khattab ra. Mengumpulkan sejumlah tokoh untuk merumuskannya.
Penentuan dimulainya sebuah hari/tanggal pada Kalender Hijriyah berbeda dengan pada Kalender Masehi. Pada sistem Kalender Masehi, sebuah hari/tanggal dimulai pada pukul 00.00 waktu setempat. Namun pada sistem Kalender Hijriah, sebuah hari/tanggal dimulai ketika terbenamnya Matahari di tempat tersebut.Kalender Hijriyah dibangun berdasarkan rata-rata silkus sinodik bulan kalender lunar (qomariyah), memiliki 12 bulan dalam setahun. Dengan menggunakan siklus sinodik bulan, bilangan hari dalam satu tahunnya adalah (12 x 29,53059 hari = 354,36708 hari).Hal inilah yang menjelaskan 1 tahun Kalender Hijriah lebih pendek sekitar 11 hari dibanding dengan 1 tahun Kalender Masehi.
Faktanya, siklus sinodik bulan bervariasi. Jumlah hari dalam satu bulan dalam Kalender Hijriah bergantung pada posisi bulan, bumi dan Matahari. Usia bulan yang mencapai 30 hari bersesuaian dengan terjadinya bulan baru (new moon) di titik apooge, yaitu jarak terjauh antara bulan dan bumi, dan pada saat yang bersamaan, bumi berada pada jarak terdekatnya dengan Matahari (perihelion). Sementara itu, satu bulan yang berlangsung 29 hari bertepatan dengan saat terjadinya bulan baru di perige (jarak terdekat bulan dengan bumi) dengan bumi berada di titik terjauhnya dari Matahari (aphelion). Dari sini terlihat bahwa usia bulan tidak tetap melainkan berubah-ubah (29 - 30 hari) sesuai dengan kedudukan ketiga benda langit tersebut (Bulan, Bumi dan Matahari).
Penentuan awal bulan (new moon) ditandai dengan munculnya penampakan (visibilitas) Bulan Sabit pertama kali (hilal) setelah bulan baru (konjungsi atau ijtimak). Pada fase ini, Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari, sehingga posisi hilal berada di ufuk barat. Jika hilal tidak dapat terlihat pada hari ke-29, maka jumlah hari pada bulan tersebut dibulatkan menjadi 30 hari. Tidak ada aturan khusus bulan-bulan mana saja yang memiliki 29 hari, dan mana yang memiliki 30 hari. Semuanya tergantung pada penampakan hilal.
Penentuan kapan dimulainya tahun 1 Hijriah dilakukan 6 tahun setelah wafatnya Nabi Muhammad. Namun demikian, sistem yang mendasari Kalender Hijriah telah ada sejak zaman pra-Islam, dan sistem ini direvisi pada tahun ke-9 periode Madinah.

b.      Sistem kalender pra-Islam di Arab

Sebelum datangnya Islam, di tanah Arab dikenal sistem kalender berbasis campuran antara Bulan (komariyah) maupun Matahari (syamsiyah). Peredaran bulan digunakan, dan untuk mensinkronkan dengan musim dilakukan penambahan jumlah hari (interkalasi).
Pada waktu itu, belum dikenal penomoran tahun. Sebuah tahun dikenal dengan nama peristiwa yang cukup penting pada tahun tersebut. Misalnya, tahun dimana Muhammad lahir, dikenal dengan sebutan "Tahun Gajah", karena pada waktu itu, terjadi penyerbuan Ka'bah di Mekkah oleh pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah, Gubernur Yaman (salah satu provinsi Kerajaan Aksum, kini termasuk wilayah Ethiopia).

c.      Revisi penanggalan

Pada era kenabian Muhammad, sistem penanggalan pra-Islam digunakan. Pada tahun ke-9 setelah Hijrah, turun ayat 36-37 Surat At-Taubah, yang melarang menambahkan hari (interkalasi) pada sistem penanggalan.



d.      Penentuan Tahun 1 Kalender Islam

Setelah wafatnya Nabi Muhammad, diusulkan kapan dimulainya Tahun 1 Kalender Islam. Ada yang mengusulkan adalah tahun kelahiran Muhammad sebagai awal patokan penanggalan Islam. Ada yang mengusulkan pula awal patokan penanggalan Islam adalah tahun wafatnya Nabi Muhammad.
Akhirnya, pada tahun 638 M (17 H), khalifah Umar bin Khatab menetapkan awal patokan penanggalan Islam adalah tahun dimana hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah. Penentuan awal patokan ini dilakukan setelah menghilangkan seluruh bulan-bulan tambahan (interkalasi) dalam periode 9 tahun. Tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriah bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622, dan tanggal ini bukan berarti tanggal hijrahnya Nabi Muhammad. Peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad terjadi bulan September 622. Dokumen tertua yang menggunakan sistem Kalender Hijriah adalah papirus di Mesir pada tahun 22 H.

e.      Bulan dalam sistem penanggalan hijriah

Berikut adalah sejarah (asal-usul) pemberian nama-namabulan Hijriyah :
1.      Muharam artinya yang diharamkan yaitu bulan yang padanya diharmkan berperang ( menumpahkan darah ) yang terus berlaku sampai awal dating nya Islam
2.      Safar, artinya kosong / kuning karena pada bulan itu orang-orang masa lampau biasa meninggalkan rumah mereka untuk berperang, berdagang ,berburu, dan sebagainya,sehingga rumah-rumah mereka kosong.
3.      Rabiul awal, artinya menetap yang pertama, karena para lelaki arab masa lampau pada bulan itu yang tadinyameninggalkan rumah mereka kenbali pulang dan menetap.
4.      Rabiul akhir, artinya menetap yang terakhir, yaitu menetAap dirumah terakhir kalinya.
5.      Jumadil awal, artinya kering/beku/padat yang pertama, pada waktu itu air menjadi beku / padat.
6.      Jumadil akhir, artinya kering/beku/padat yang terakhir, karena mereka mengami kekeringanyang terakhir kalinya.
7.      Rajab, artinya muia, karena bangsa Arab tempo dulu memuliakannya terutama tanggal 10( untuk berkurban anak unta ),tanggal 1 ( untuk membuka pintu ka’bah terus-menerus ).
8.      Syaban, artinya berpencar, karena orang-orang Arab dahulu berpebcar keman saja mencari air dan penghidupan.
9.      Ramadhan , artinya panas terik/ terbakar, karena pada bulan ini jazirah Arab sangat paanas sehingga terik matahari dapat membakar kulit artinya pembakaran bagi dosa-dosa sebagaimana disabdakan Rasulullah Saw.
10.  Syawal, artinya naik, karena pada bulan itu bila orang Arab hendak menaiki unta dengan memuku lekornya maka ekornya itu naik,syawal dapat pula berarti bulan peningkatan, amal bagi amal tambahan.
11.  Dzulqaidah ,artinya si empunya duduk, karena kaum lelaki Arab dulu, pada bulan ini hanya duduk saja di rumah tidak bepergian kemanapun.
12.  Dzulhijjah ,artinya si empunya haji, karena pada bulan ini sejak zaman Nabi Ibrahim as. Orang-orang biasa melakukan ibadah Haji atau ziarah ke Baitullah, Makkah.
13.  Menurut system lunar, hari hari keagamaan atau hari-hari islam biasa dihitung sejak terbenamnya matahari (waktu maghrib) sebelum hari itu. Jadi, mendahului hari-hari Masehi yang baru berganti mulai pukul 00.00 tengah malam.

f.       Hari dan peristiwa bersejarah sistem penanggalan hijriah

Sebagaimana nama-nama hari dalam kalender masehi, dalam kalender hijriyah juga ada tujuh hari. Berikut kami paparkan nama- nama hari dalam kalender hijriyah:
1.      Ahad (satu) atau Minggu atau awai menurut bangsa Arab kuno. Pada hari itu:
·         Allah menciptakan alam semesta.
·         Allah menciptakan bintang-bintang.
·         Allah menciptakan api neraka.
·         Allah menciptakan bumi yang ke tujuh.
·         Allah menciptakan samudra dan lautan yang ketujuh.
·         Allah menciptakan anggota badan manusia yang ke tujuh.
·         Allah menciptakan hari yang ke tujuh.

2.      Itsnain (dua) atau Senin, atau Ahwanu menurut bangsa Arab kuno. Pada hari itu:
·         Nabi Idris as. dinaikkan Allah ke langit.
·         Nabi Musa as. mengunjungi bukit Tursina.
·         Bukti ke-Esa-an Allah diturunkanlah surat Al Ikhlas: Qul huwallahu ahad.
·         Nabi Muhammad saw. dilahirkan.
·         Wahyu pertama disampaikan Jibril kepada Nabi Muhammad saw.
·         Nabi Muhammad Rosulullah saw. wafat.

3.      Tsulatsa (tiga) atau Selasa, atau Jabbar menurut bangsa Arab kuno. Pada hari itu:
·         Nabi Yahya as. terbunuh.
·         Nabi Zakaria as. tewas terbunuh.
·         Tukang-tukang sihir Fir’aun terbunuh.
·         Asiah, isteri Fir’aun terbunuh.
·         Lembu kaum Bani Israil disembelih.
·         Habil anak Nabi Adam as. terbunuh.
·         Arba’a (empat) atau Rabu, atau Dabbar menurut bangsa Arab kuno. Pada hari itu:
·         Qorun hancur binasa.
·         Fir’aun dan bala tentaranya tenggelam dalam lautan.
·         Raja Namrud pada masa Nabi Ibrohim as. ditewaskan nyamuk.
·         Umat Nabi Saleh as. yang zalim dihancurkan oleh Jibril dengan teriakan keras.
·         Syahdad bin ’Ad musnah.

4.      Khamis (lima) atau Kamis, atau Mu ’annas menurut bangsa arab kuno. Pada hari itu:
·         Nabi Ibrohim as. memasuki kerajaan Mesir.
·         Saudara-saudara Nabi Yusuf as. menemuinya.
·         Bunyamin menemui Nabi Yusuf as. di Mesir.
·         Nabi Ya’qub as. bertemu kembali dengan Nabi Yusuf as.
·         Nabi Musa as. memasuki Mesir.
·         Rosulullah saw. memasuki Mekah.

5.      Jumu’ah (berhimpun) atau jum’at, atau ’Urubah menurut bangsa Arab kuno. Pada hari itu:
·         Nabi Adam as. menikah dengan Siti Hawa.
·         Nabi Yusuf as. menikah dengan Zulaikho.
·         Nabi Musa as. menikah dengan Siti Shofura anak Nabi Syu’aib as.
·         Nabi Sulaiman as. bin Dawud as. menikah dengan Siti Balqis, ratu kerajaan Sabak.
·         Rosulullah saw. menikah dengan Siti Khodijah, dan ’Aisyah.
·         Ali bin Abi Tholib ra. menikah dengan Fatimah.

6.      Sabtu (memotong) atau Syair menurut bangsa Arab kuno. Pada hari itu:
·         Nabi Nuh as. diolok-olok oleh kaumnya.
·         Nabi Saleh as. ditipu umatnya.
·         Nabi Yusuf as. ditipu saudara-saudaranya.
·         Nabi Musa as. ditindas oleh Fir’aun.
·         Nabi Isa as. (Yesus Kristus) diperdaya oleh kaum Yahudi.
·         Nabi Muhammad saw. menjadi topik bahasan kaum kafir Quraisy.

B.     Sistem Penanggalan Masehi (Sistem Penanggalan Matahari)

a.     Sejarah Penanggalan Masehi

Kalender Masehi adalah kalender yang mulai digunakan oleh umat Kristen awal. Mereka berusaha menetapkan tahun kelahiran Yesus atau Isa sebagai tahun permulaan (tahun 1). Namun untuk penghitungan tanggal dan bulan mereka mengambil kalender bangsa Romawi yang disebut kalender Julian (yang tidak akurat) yang telah dipakai sejak 45 SM, mereka hanya menetapkan tahun 1 untuk permulaan era ini. Perhitungan tanggal dan bulan pada Kalender Julian lalu disempurnakan lagi pada tahun pada tahun 1582 menjadi kalender Gregorian. Penanggalan ini kemudian digunakan secara luas di dunia untuk mempermudah komunikasi.
Kata Masehi (disingkat M) dan Sebelum Masehi (disingkat SM) berasal dari bahasa Arab (المسيح), yang berarti "yang membasuh," "mengusap" atau "membelai." (lihat pula Al-Masih)
Dalam bahasa Inggris penanggalan ini disebut "Anno Domini" / AD (dari bahasa Latin yang berarti "Tahun Tuhan kita") atau Common Era / CE (Era Umum) untuk era Masehi, dan "Before Christ" / BC (sebelum [kelahiran] Kristus) atau Before Common Era / BCE (Sebelum Era Umum).
System kalender Masehi adalah salah satu system penanggalan yang dibuat berdasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari (syamsiah solar system) yang penaggalannya dimulai semenjak kelahiran Nabi Isa Almasih as. (sehingga disebut Masehi ;Masihi). Nama lain dari kalender ini adalah kalender Milladiah (kelahiran).
Penanggalan masehi atau miladi di perkenalkan dan diproklamirkan oleh keraja romawi. Dalam sejarah, kerajaan romawi didirikan oleh  raja romolus pada tanggal 21 april 753 SM. Kalender pada saat itu  adalah kalender sepuluh bulan dengan 304 hari dalam satu tahun yaitu mulai bulan maret dan berakhir pada bulan desember ditambah dua bulan tanpa nama. Secara lengkap urutannya adalah Martinus, kemudian Aprilis, Majus, Junius, Quintilis, Sextilis, September, October, Nopember, December.Raja berikutnya, numa pompilius memindahkan dua bulan yang tak bernama itu sebagai awal bulan yang dan menamakannya sebagai bulan januarius dan pebruarius dalam satu berjumlah 355 hari.
Kemudian pada tahun  46 masehi, Kaisar Romawi yang terkenal  Julius Caesar atas nasehat Sosigenas (Astronom Iskandaria) memperbaiki sistem penanggalan tersebut dengan berdasar rotasi bumi terhadap Matahari, yaitu jumlah hari rata-rata dalam satu tahun syamsiyah bukan 355 tetapi sebanyak 365 hari dan 1/4 hari.  Dari ¼ hari yang terkumpul setiap tahunnya kemudian ditambahkan setiap empat tahun sekali ke dalam perhitungan tahun yang ke empat tersebut, yang dikenal dengan nama tahun Kabisat.. Bulan yang ke lima (Quintilis) dan ke enam (Sextilis) namanya diubah menjadi Juli dan Agustus yang jumlah harimya sama yaitu 31 hari. Penanggalan hasil koreksian ini dinamakan penanggalan Julian dan menjadi dasar kalender Masehi sekarang
Pada tahun 325 M (370 tahun setelah tarikh Julian) diadakan rapat gereja di Nicea untuk mengoreksi ketetapan tarikh Julian. Satu tahun pada tarikh Julian =365,35 hari padahal sebenarnya peredaran matahari per tehun adalah 365,2422 hari. Hal ini berarti ada selisih 0,0078 hari atau 1/128 hari = 11,23 menit dalam satu tahun. Perbedaan tersebut akan menjadi satu hari dalam 128 tahun. Oleh karena itu, pada saat diadakan rapat gereja itu peradaban sudah mencapai 3 hari, yakni 370 : 128 x 1 hari=2,8906 hari. Dengan demikian, permulaan musim bunga yang semula ditetapkan tanggal 24 Maret dimajukan 3 hari menjadi tanggal 21 Maret.
Perubahan dan koreksi terhadap tarikh Julian kemudian juga dilakukan setelah lama berselang oleh Paus Gregorius XXI pada tahun 1582 M, atas saran astronom Klavius setelah muncul keraguan akan saat-saat penentuan wafatnya Isa al-Masih. Maka, pada tanggal  4 Oktober 1582, ia memerintahkan agar harinya tidak lagi tanggal 5 Oktober 1582 akan tetapi loncat 10 hari jadi tanggal 15 Oktober 1582. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi keraguan bahwa peringatan wafatnya Isa al-Masih dilakukan sesuai dengan keadaan sesungguhnya yaitu jatuh pada bulan purnama segera setelah matahari melintasi titik Aries.
Selain itu, koreksi juga dilakukan terhadap ketentuan tahun-tahun abadi yang sebelumnya disamakan dengan tahun-tahun biasa yaitu tahun 1700, 1800, dan 1900 dst termasuk kabisat bila habis dibagi 400, maka termasuk tahun basithoh. Untuk itu, dalam perhitungan tarikh masehi ini akan dikurangi 13 hari dengan perincian 10 + 3 = 13. Angka 10 didapat dari “lompat 10 hari” yaitu 5 Oktober 1582 loncat ke 15 Oktober 1582 dan angka 3 didapat dari tahun-tahun abadi ( tahun 1700, tahun 1800, dan tahun 1900) yang semula dianggap termasuk tahun kabisat karena habis dibagi 4 oleh Gregorius diubah menjadi tahun basithoh karena tidak habis dibagi 400 bukan 4. Inilah yang kemudian dikenal dengan istilah koreksi Gregorian


Ketentuan tarikh Gregorian itu  selengkapnya adalah sebagai berikut.
1.      Permulaan tarikh Gregorian dimulai sejak tahun kelahiran Nabi Isa AS yaitu 1 Januari tahun 1 jam 00:00 (saat matahari berada pada kulminasi bawah).
2.      Tahun-tahun yang bukan termasuk tahun abadi baru bisa disebut tahun kabisat bila habis dibagi 4. Apabila tidak maka disebut tahun basithoh dengan ketentuan satu hari kelebihan dalam tahun kabisat dimasukkan dalam bulan Februari. Oleh karena itu jumlah hari dalam bulan Februari terkadang 28 hari bila termasuk tahun basithah dan 29 hari bila termasuk tahun kabisat.
3.      Jumlah hari dalam satu tahun untuk tahun kabisat 366 hari dan untuk tahun basithah 365 hari.
4.      Jumlah hari dalam satu bulan dapat berubah-ubah antara 31 dan 30 hari kecuali bulan Februari. Bulan Januari, Maret, Mei, Juli, Agustus, Oktober dan Desember jumlah harinya 31 hari, sedangkan untuk bulan April, Juni, September, dan Nopember berjumlah 30 hari. Oleh karena dalam tarikh Masehi ini ditetapkan ada satu tahun kabisat dalam setiap empat tahun (daur), maka jumlah hari dalam satu daurnya adalah 365 hari x 3 ditambah 366 hari= 1461 hari.

b.     Perhitungan Tahun Masehi

1)      Tahun Sideris (Tahun Bintang)

Sebagaimana telah diketahui bahwa tahun Syamsiah/Masehi itu didasarkan pada peredaran semu matahari pada ekliptiknyasepanjang tahun. Matahari bergeser disepanjang ekliptika itu di antara bintang-bintang yang bertaburan sepanjang lingkaran ekliptika matahari itu. Gugusan-gugusan bintang itu dinamai dengan zodiak atau buruj. Sesuai dengan namanya, maka sebagian dari bintang-bintang itu terdiri dari nama-nama hewan (zoo=hewan). Ekliptika matahari tersebut dibagi atas 12 zodiak yang besarnya masing-masing zodiak adalah 300 yang ditempuh oleh matahari dalam waktu sebulan, dengan arah pergeseran pada ekliptika adalah dari barat ke timur, atau berlawanan dengan putaran semu hariannya, yaitu dari Timur ke Barat.
 Jika salah satu di antara bintang-bintang pada lingkaran ekliptika ini kita ambil sebagai titik permulaan bergesernya matahari, maka tatkala matahari itu kembali lagike titik permulaan tadi, berarti matahari telah menempuh penuh sekali putar pada lingkaran ekliptika yang besarnya 3.600 bintang, lamanya 365,25636 hari = 365 hari 6 jam 9 menit 9 detik.

2)      Tahun Tropis (Tahun Musim)

Menurut penelitian para ahli Astronomic telah mengetahui bahwa titik Aries (Titik musim bunga) yaitu salah satu di antara dua titik perpotongan lingkaran ekliptika dengan equator langit, melakukan pergeseran pada lingkaran ekliptika dengan yang lamanya 26.000 tahun skali putar penuh. Jadi satu tahun ditempuh hanya 0’50’’ saja.pergeseran ini disebut pressessi titik Aries. Sebabnya karena titik Aries itu berputar dengan arah Timur ke Barat (Positif), sedangkan matahari bergeser dengan arah Barat ke Timur (Negatif), maka titik Aries pun bergeser seolah-olah menyongsong kedatangan matahari, maka titik tempat berimpitmya matahari dengan titik Aries tidak tetap, melainkan bergeser pula sejauh 0’0’50’’ = 0,01396 pada busur ekliptika tiap tahun dengan arah positif.
Maka waktu yang berlangsung antara dua kedudukan matahari yang sama dan berturut-turut terhadap titik Aries adalah:
360 x 365,25636 hari = 365,24220 hari
360 + 0,01396
= 365 hari, 5 jam 48 menit 46 detik.

Jadi perbedaan panjang tahun dengan tahun tropis = 365,25636 hari – 365,24220 hari = 0,001416 hari = 20 menit 23 detik setiap tahun. Inilah yang yang menjadi kacaunya Yulian 5 Jam 48 menit 46 detik. Jadi perbedaan panjang tahun Syderis dengan tahun tropis = 365,25636 hari – 365,24220 hari = 0,001416 hari = 20 menit 23 detik setiap tahun. Inilah yang menjadi kacaunya tahun Yulian, yang kemudian diperbaiki oleh Greogorius XIII setelah 16 abad lamanya.

c.      Sistem Perhitungan Penanggalan Masehi

Melakukan perhitungan untuk menentukan hari dan pasaran untuk tiap-tiap awal bulan masehi. Perhitungan untuk mencari hari dan pasaran ini dapat dilakukan dengan beberapa cara; Antara lain:

1)      Ketentuan Umum

a)      1 tahun masehi = 365 hari (basithoh), februari = 28 hari atau 366 hari (kabisat), februari = 29 hari.
b)      Tahun kabisat adalah bilangan tahun yang habis dibagi 4 (misalnya 1992, 1996, 2000, 2004), kecuali bilangan abad yang tidak habis dibagi 4 (misalnya 1700, 1800, 1900, 2100 dst), selain itu adalah basithoh
c)      1 siklus = 4 tahun (1461 hari).
d)     penyesuaian akibat anggaran Gregorius sebanyak 10 hari sejak 15 oktober 1582 M serta penambahan 1 hari pada setiap bilangan abad yang tidak habis dibagi 4 sejak tanggal tersebut, sehingga sejak tahun 1900 sampai 2099 ada penambahan koreksi 13 hari (10 + 3).

2)      Menghitung Hari dan Pasaran

Menghitung hari dan pasaran pada tanggal 1 januari suatu tauhn dengan cara:
a)      Tentukan tahun yang akan dihitung
b)      Hitung tahun tam, yakni tahun yang bersangkutan dikurangi satu.
c)      Hitung berapa siklus selama tahun tam tersebut, yakni interval (tahun tam : 4)
d)     Hitung berapa tahun kelebihan dari sejumlah siklus tersebut
e)      Hitung berapa hari selama siklus yang ada, yakni siklus x 1461 hari
f)       Hitung berapa hari selama tahun kelebihan tersebut, yakni kelebihan tahun x 365 hari atau 1 tahun = 365 hari, 2 tahun = 730 hari, 3 tahun = 1095 hari, 4 tahun = 1461 hari.
g)      Jumlahkan hari-hari tersebut dan tambahkan 1 (tanggal 1 januari)
h)      Kurangi dengan koreksi Gregorian, yakni 10 + … hari
i)        Jumlah hari kemudian dibagi 7, selebihnya dihitung mulai hari sabtu atau 1 = sabtu, 2 = ahad, 3 =senin, 4 = selasa, 5 = rabu, 6 = kamis, 7 = jum’at, 0 = jum’at
j)        Jumlah hari kemudian dibagi 5, selebihnya dihitung mulai pasaran kliwon atau 1 = kliwon, 2 = legi, 3 =pahing, 4 = pon, 5 = wage, 0 = wage.

 

3)      Contoh Perhitungan

Tanggal 1 januari 2004 M
Waktu yang telah dilalui = 2003 tahun, lebih 1 hari atau 2003 : 4 = 500 siklus, lebih 3 tahun, lebih satu hari.
   500 siklus                   = 2003 tahun x 1461 hari         = 730500 hari
   3 tahun                       = 3 x 365 hari                           = 1095     hari
   1 hari                                                                            = 1           hari
Jumlah                                                                          = 731596 hari
Koreksi Gregorius      = 10 + 3                                   = 13         hari
Jumlah                                                                         = 731583 hari
731583 : 7 = 104551, lebih 6 = kamis, (dihitung mulai sabtu)
731583 : 5 = 146316, lebih 3 = Pahing, (dihitung mulai kliwon)
Jadi tanggal 1 januari 2004 jatuh pada hari kamis pahing.
Setelah hari dan pasaran pada tanggal 1 januari pada suatu tahun sudah diketahui, maka untuk menentukan hari dan pasaran pada tanggal 1 bulan-bulan berikutnya, dapat digunakan jadwal berikut ini, tetapi harus diketahui tahun yang dicari itu tahun kabisat atau basithoh. Berikut jadwal yang dimaksud.





BAB III PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Ada dua macam sistim penanggalan yaitu sistim penanggalan matahari dan sistim penanggalan bulan. Sistim penanggalan matahari adalah sistim penanggalan yang berpedoman bahwa satu hari adalah waktu yang ditempuh oleh bumi untuk berputar satu kali putaran (rotasi), dan satu tahun adalah waktu yang dibutuhkan bumi untuk mengelilingi matahari satu kali putaran (revolusi) yaitu 365,2422 hari. Sehinga satu tahun penanggalan matahari adalah 365 hari (atau 366 hari setiap empat tahun sekali, disebut tahun kabisat apabila bulan Februari 29 hari) kemudian satu tahun dibagi menjadi 12 bulan, dimana satu bulan adalah 30 atau 31 hari kecuali bulan Februari 28 atau 29 hari.
Sistim penanggalan bulan adalah sistim penanggalan yang berpedoman bahwa satu hari adalah waktu yang ditempuh oleh bumi untuk berputar satu kali putaran (rotasi), dan satu bulan adalah waktu yang diperlukan bulan untuk mengelilingi bumi satu putaran yaitu 29,5306 hari sehingga satu bulan adalah 29 atau 30 hari dan satu tahun adalah 12 bulan sehingga satu tahun adalah 354 hari (atau 355 hari setiap tiga tahun sekali, semacam tahun kabisat).




DAFTAR PUSTAKA



Rachman, Maman. 2000. Reposisi, Reevaluasi, dan Redefinisi Sistem Penanggalan. Jurnal Pendidikan
        dan Kebudayaan. Tahun Ke-7
Hasan, S. Hamid. 2000. Hijriah, Bandung: Remaja Rosdakarya
Joni, T. Raka. 1996. Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Dirjen Dikti Bagian Proyek PPGSD.
Mulyana, 2003, Penanggalan Masehi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurhadi, Burhan Yasin, Agus Genad Senduk, 2004, Penanggalan Masehi dan Hijriah,  
        Malang,Universitas negeri Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar